Beranda | Artikel
Soal Jawab : Mengamalkan Hadits Dhoif
Sabtu, 1 Oktober 2016

Pertanyaan:
Ustadz, menurut ustadz hadits dloif itu boleh diamalkan nggak?

Jawab:
Para ulama berbeda pendapat apakah boleh mengamalkan hadits dloif dalam fadlilah amal atau tidak?
Sebagian ulama berpendapat boleh, bahkan Imam Nawawi [Islamic phrases=”Rahimahullah”]V[/Islamic] mengklaim adanya ijma’. Namun klaim tersebut tidak benar karena perselisihan dalam masalah ini masyhur.

Alasan mereka adalah kehati hatian, karena perawi yang lemah terkadang benar dalam periwayatannya.

Namun al hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Tabyiinul Ajab berpendapat bahwa pendapat yang membolehkan harus diberikan tiga syarat:
1. Tidak boleh sangat lemah.
2. Tidak boleh diyakini kesunnahannya.
3. Tidak boleh dimasyhurkan.

Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits dloif tidak boleh diamalkan. Alasannya bahwa hadits dloif memberi keraguan di hati. Sedangkan Nabi memerintahkan kita untuk meninggalkan sesuatu yang meragukan dan ini adalah pendapat imam Bukhari dan Muslim.

Inilah pendapat yang kuat. Karena hadits yang dloif hanya menghasilkan dzon yang lemah, sedangkan Nabi [Islamic phrases=”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam”]H[/Islamic] bersabda:

إياكم والظن فإن الظن أكذب الحديث

Jauhi olehmu dzonn, karena dzonn adalah sedusta – dusta perkataan. (HR Bukhari).

Dijawab : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.

Lihat Semua “Soal Jawab”


Artikel asli: https://cintasunnah.com/soal-jawab-mengamalkan-hadits-dhoif/